Rabu, 19 September 2012

Islam sebagai Agama Ilmu dan Peradaban

Islam memberikan landasan yang kuat untuk konsep keilmuan ini. Al-Quran surat Al-Muzadilah [28]: 11 misalnya, menjelaskan bahwa Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman dan berilmu.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا فِي الْمَجَالِسِ فَافْسَحُوا يَفْسَحِ اللَّهُ لَكُمْ وَإِذَا قِيلَ انْشُزُوا فَانْشُزُوا يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majelis", maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”.

Sementara dalam sejumlah riwayat dijelaskan tentang kedudukan ilmu, proses mencari ilmu dan ilmuwan dalam posisi yang sangat agung. Misalnya, dalam sebuah riwayat dinyatakan bahwa “Ilmu pengetahuan itu adalah milik orang mu’min yang hilang, di mana saja ia mendapatkannya, maka ia lebih berhak memilikinya dari yang lain”. “Mencari ilmu itu wajib bagi setiap muslim”. Carilah ilmu sejak dari buaian sampai ke liang lahat”. Dalam riwayat lainnya dinyatakan bahwa “barang siapa menempuh suatu jalan dalam mencari ilmu, maka Allah akan memberi jalan ke surga”; Malaikat akan mengepakan (melindungkan) penulispnya serta memintakan ampun kepada orang yang sedang mencari ilmu”; Ilmuwan itu adalah pewaris para Nabi”.
Bahkan tidak sampai disitu, wahyu pertama itu sendiri adalah perintah iqra’ (QS. Al-Alaq [96]: 1-5), yaitu perintah membaca, menelaah, mendalami, meneliti dan menggali ilmu pengetahuan. Jika Paulo Freire, seorang tokoh pendidikan Brasil, berhasil melawan ketdakadilan dan kebodohon dari baca tulis melalui pendidikan kritis yang diperkenalkannya, maka jauh sebelum Freire lahir, Nabi Muhammad telah memperkenalkan falsafat iqra (membaca) ini untuk merubah kejahiliahan masyarakat Arab menjadi masyarakat yang berperadaban maju pada zamannya.

Catatan kecil dari papa dan mama Keluarga Balita Batita Uncategorized Kelahiran anak Pasca melahirkan Bisnis Pranikah Bayi dalam kandungan Review Feb 12 Bagaimana cara mengendalikan marah orang tua pada anak?


mengendalikan-marahBanyak orang tua, khususnya pasangan muda yang mudah marah pada anak (mungkin seperti kami, pemilik blog papa dan mama :D ) dan terkadang bingung bagaimana mengendalikannya agar tidak lepas kontrol. Dari beberapa artikel yang saya baca, marah pada anak itu boleh saja asal orang tua masih dapat mengendalikan emosi dan tujuan marah nya adalah untuk mendidik anak agar lebih baik.
Marah yang baik untuk anak adalah marah tanpa bentakan, tanpa pukulan, tetapi cukup bagi anak dapat merasakan orang tuanya sedang marah. Dokter anak kami mengajarkan dengan cara berdiri dan dengan memandang mata anak yang kita marahi.

Papa dan mama, sadarilah hal ini

Saat lelah, stress, pikiran kalut, anak membuat kacau, maka dengan mudah orang tua akan marah pada si kecil. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk membantu mengendalikan amarah papa dan mama:
1. Sadarilah kalau anak adalah titipan dari Yang Diatas Sana. Banyak sekali pasangan yang sudah menikah namun sampai bertahun-tahun belum punya anak. Anda punya sesuatu yang mereka sangat inginkan, berterima kasihlah untuk itu.
2. Ketika anak-anak ribut sekali, seorang baby sister kami pernah mengatakan, “Punya anak yang dicari ya suasana ributnya ini, karena kalau tidak ada mereka pasti sepi”. Bagi kami yang mendengar saat itu cukup mengena. Kami pun pernah mengalami ketika pulang kerja, semua anak tidur, maka rumah terasa sepi sekali.
3. Anak anda itu mencintai anda dan membutuhkan anda. Pernah sekali waktu papa bertanya pada anak yang sulung, “Kamu suka mama di rumah atau kerja di luar rumah?”. Dia menjawab, lebih suka mama ada di rumah, karena dia senang kalau ada mama dan bisa bermain sepanjang hari bersama mama.
Jawaban ini membuat papa kaget juga, karena pertanyaan ini diberikan setelah si kecil mendapatkan marah dari mama karena dia berebut mainan dengan adik. Betapa tulus hati seorang anak ya :)
4. Refresh cinta anda pada anak. Cinta itu perlu di sirami, demikian juga cinta anda pada si kecil. Bagi papa dan mama yang sibuk dengan pekerjaan yang menyita otak dan tenaga, lakukan hal ini agar anda tidak lepas terhadap fokus keluarga anda.
Setiap hari Papa sibuk sekali, sepanjang waktu Mama juga begitu
Dalam hatiku aku ingin sekali bisa membantu sebab itu kuberdoa
Tuhan tolong s’mua pekerjaan Papa Mamaku
Agar malam ini punya waktu menemani diriku
Tuhan tolong rukunkan s’lalu Papa Mamaku
Agar esok pagi kumelihat senyum mereka lagi
Teks diatas adalah potongan lagu yang kami dengar dari sebuah radio sepulang kerja. Semoga anda para papa dan mama semakin mencintai dan tau bagaimana mengendalikan marah pada si kecil.

Baca juga:

Kata kunci lain artikel ini:

Tags: ah

Dokter, Makhluk Suci yang Tidak Boleh Marah?

13465037931491541830
Ilustrasi/Admin (Shutterstock)
Sebelumnya saya minta maaf kalau tulisan ini terlalu keras atau terlalu bernada emosi. Memang tidak seharusnya kita langsung menuliskan sesuatu di kala masih emosi namun semoga saya sudah sedikit netral ketika menuliskan ini.
Pengalaman saya memang belum banyak dalam menangani pasien, belum puluhan tahun seperti para dokter yang lebih dulu dari saya. Tapi saya yakin bukan hanya saya yang merasa bahwa dokter adalah profesi yang dilarang untuk marah. Dokter identik dengan manusia berbaju putih yang tidak boleh kasar apalagi membentak pasien walau untuk kebaikan pasien sekalipun.
Termasuk dalam hal memberikan edukasi terhadap pasien, dokter butuh keuletan dan kesabaran. Bukan hal yang mudah mengingat ada banyak aneka watak pasien. Misalnya saja ketika saya berhadapan dengan balita yang menderita diare. Secara penilaian klinis si balita masih mampu mendapatkan asupan cairan melalui minuman juga ASI. Masih belum perlu benar dirawat. Ibunya sudahsaya edukasi bagaimana cara memberikan cairan oralit dan mengompres jika terjadi panas.
Eh tidak disangka keesokan harinya si ibu kembali datang membawa si balita. Usut punya usut ternyata si balita hanya diberikan dua sendok cairan saja dan si ibu memilih merasa kasian kepada si anak daripada memaksanya minum. Walhasil jumlah cairan yang masuk berkurang. Menghadapi pasien seperti itu jujur membuat emosi saya naik tetapi saya bukan tipe yang meladeni kemarahan dengan marah juga. Ciri saya, semakin marah maka saya akan semakin diam dan beristigfar dalam hati supaya amarah saya reda.
Memberikan edukasi ke pasien itu membutuhkan waktu tidak sedikit dan ketika pasien kembali sakit karena tidak menjalankan hal yang sudah diedukasikan tentu membuat saya selaku dokter kesal. Si balita pun saya rujuk untuk mendapatkan cairan dari infus karena melihat orang tuanya yang sudah tidak dapat diajak kerja sama.
Selain masalah mengedukasi pasien, ada pula masalah lain yaitu mengkomunikasikan maksud pengobatan. Pasien ingin sembuh dalam waktu cepat, itu hal wajar. Namun tidak wajar ketika akhirnya pasien merasa pengobatan yang diberikan oleh dokter bertele-tele supaya makin lama rawat inap. Siapa bilang dokter suka lama-lama merawat inap pasiennya apalagi pasien dengan keluarga yang kurang kooperatif.
Kejadian ini terjadi  saat seorang anak SMP dirawat karena Demam Berdarah dan Tifus dalam satu waktu. Si bapak marah-marah ketika sudah tiga hari dirawat tapi kadar trombosit anaknya selalu turun. Saat itu saya sedang operan jaga sehingga pasien tersebut memang baru saya tangani di hari ketiga perawatannya. Usut punya usut dokter sebelumnya juga sudah dikomplain masalah trombosit yang terus menurun tersebut.
“Dulu saya juga pernah dirawat karena DBD dok tapi dalam tiga hari trombosit saya naik terus. Kalau memang di sini tidak mampu ya tidak ada masalah anak saya dirujuk saja” lagi-lagi opsi tidak percaya terhadap pengobatan yang diberikan oleh dokter membuat jarak dokter-pasien-keluarga pasien semakin jauh.
Hasilnya adalah saya membutuhkan setengah jam visitase untuk menjelaskan perjalanan penyakit demam berdarah dimana ada titik kritis penurunan trombosit. Setelah melewati titik kritis yang biasanya selalu dipantau hingga hari ke-6 demam tersebut, pasien akan mengalami peningkatan jumlah trombosit dengan sendirinya. Pengobatan serta pengawasan yang dilakukan semata-mata supaya kalaupun terjadi penurunan trombosit dan perdarahan tidak jatuh terlalu parah.
Bahkan saya juga menjelaskan kalau si Aedes aegepty tersebut jarak terbang memakan darah manusia tidak jauh, hanya 50-100 meter saja, dapat lebih jika terbawa angin. Termasuk ketika daur hidup si nyamuk lebih senang keluar saat pagi jam 9an dan sore jam 4an. Jam anak-anak sekolah dan bermain memang sehingga lebih rentan.
Saya pun terpaksa menyambungkan penyakit demam berdarah si bapak dengan perjalanan DBD dimana boleh jadi si bapak diketahui penurunan trombositnya ketika titik kritis. Hal tersebut tentu menyebabkan perawatan setelahnya akan terus memberikan kenaikan nilai trombosit, yah karena memang masa kritisnya sudah terlewati.
Hasil penjelasan super panjang lebar dengan bahasa ringan tersebut adalah munculnya rasa percaya dari keluarga bahwa perawatan sudah berada di jalur yang benar. Dan memang selama dua hari ke depan, hasil trombosit si anak masih terus turun, perdarahan saat buang air besar dan mimisan mulai terjadi. Saat keluarga kembali panik, saya coba meyakinkan mereka bahwa memang ini masih proses. Semuanya masih aman terkendali karena obat-obatan penunjang selalu diberikan yang terbaik.
Hingga akhirnya, apa yang saya jelaskan di awal terhadap si bapak menjadi kenyataan. Tepat ketika melewati hari demam ke-7, trombosit si anak mulai naik dari titik kritis terendah 90 ribu (normalnya di atas 150 ribu). Hari selanjutnya trombosit terus meningkat pesat, lagi-lagi memang karena sudah waktunya.
Lain lagi cerita ketika datang anak SD dengan tangan kiri bagian atas patah. Penyebabnya ternyata karena tertimpa besi penyangga di dalam mobil. Dari luar saja sudah terlihat tulangnya patah bahkan membentuk huruf V terbalik. Keluarganya yang berpendidikan histeris ketika membawa si anak. Tidak ada perdarahan dan si anak masih sadar bahkan mungkin karena efek Sinetron Baim jadi malah terlihat berlebihan.
“Tolong ya Allah. Saya tidak mau kehilangan tangan saya. Saya tidak mau diamputasi. Saya masih mau sekolah” terus saja hal tersebut diulang-ulang si anak. Bahkan anak SD kisaran kelas tiga saja sudah pintar bahasa amputasi.
Dalam keadaan panik dimana IGD secara bersamaan kebanjiran pasien-pasien tua dengan kelainan jantung paru, tentu saja penanganan awal terhadap si anak perlu dilakukan. Pemasangan bidai untuk mereposisi patahan dilakukan dalam waktu secepat-cepatnya bersamaan dengan mengedukasi keluarga bahwa si anak perlu tindakan operasi sehingga harus dirujuk ke rumah sakit dengan fasilitas lebih lengkap.
Setelah bidai terpasang dengan erangan tangis si anak, terlihat bahwa tulangnya tidak bengkok lagi. Menjadi lurus tapi pasti dengan garis patahan. Benar memang, hasil rontgen menunjukkan patahan cukup serius. Dalam kondisi hilir mudik keluarga, tiba-tiba terdengar suara yang membuat saya terpaksa mengeluarkan oktaf lebih tinggi, yang selama ini tidak pernah saya lakukan kecuali sudah sangat keterlaluan.
“Dibawa ke dukun saja dok!” Entah anggota keluarga yang mana yang bicara.
“Bapak, ini sudah jelas patah tulang dan harus dioperasi. Bukan ke DUKUN!” dan mendadak si bapak diam.  Setelah melihat hasil bidai yang bagus dimana tangan kembali lurus, eh malah bawa-bawa si dukun. Saya cukup kesal karena kasihan terhadap si anak. Dia sangat pintar dan kuat menahan sakit bahkan calon pemimpin masa depan yang terlihat bakatnya sejak kecil, walaupun saya hanya bertemu sekali.
Obrolan singkat saya dengan si anak untuk mengurangi ketegangannya masih terus terngiang.
“Besok kalau sudah besar mau jadi dokter gak? Nanti bisa nolong orang kayak ibu sekarang”
“Jadi apa saja yang penting pekerjaannya halal, tidak korupsi”
Jawaban sangat berat untuk ukuran anak seusia dia tapi memang anak-anak lebih jujur. Berbagai kisah korupsi akan sampai juga lewat tayangan telivisi, berita koran dan cerita orang tuanya.
Ketika hasil rontgen muncul, kembali saya jelaskan kepada orang tua tindakan yang nantinya akan dilakukan oleh dokter bedah termasuk gambaran lamanya penyembuhan. Beruntung orang tuanya memahami sehingga anaknya langsung dirujuk ke rumah sakit dan bukan ke dukun. Mungkin karena suara si bapak menjadi minoritas dalam opsi keluarga besar pasien. Mudah-mudahan bukan karena oktaf saya saja.
Setelah berjibaku dengan si anak di siang hari, pasien tua tidak berhenti mengalir paska hari lebaran kemarin.  Bahkan hingga tengah malam, datang rombongan keluarga besar membawa lagi-lagi pasien tua. Si kakek sesak napas dan langsung saya tangani dengan memberikan pelega napas melalui selang oksigen dan penguapan.  Setelahnya si kakek dicek rekaman jantungnya yang ternyata tidak terlalu bagus. Terdapat penyumbatan di bagian tertentu jantungnya.  Perlu dirujuk segera ke RS dengan fasilitas ICU karena dikhawatirkan jatuh ke jurang yang lebih parah.
Tidak semudah yang dikira memang karena si anak yang bekerja sebagai pejabat di bidang kesehatan ini datang dengan panik dan marah-marah. Pertolongan terbaik sudah diberikan tapi tetap saja marah-marah. Entahlah, memang si kakek ini tidak mendapatkan penanganan serius dari pelayanan kesehatan sebelum dirujuk ke tempat saya. Kemarahannya masih terbawa hingga bertemu saya. Bahkan  ketika sudah ditawarkan merujuk dengan ambulance yang memang ada biaya tersendiri, si anak masih tidak terima kalau ambulance harus bayar.
Malah masih membahas anggaran di atas sana yang dia gunakan untuk membeli ambulance tapi mana ambulancenya. Saya hanya diam dan mendengarkan saja karena malas berurusan dengan pejabat pongah yang seolah sudah melakukan perubahan banyak padahal lebih banyak fiktifnya. Ambulance yang kita punya bukan hasil subsidi dari pemerintah dan sekali pun menggunakan misalnya ambulance dari puskesmas toh tetap saja harus bayar biaya sopir dan bensin.
Akhirnya si kakek dirujuk dengan mobil pribadi berplat merah dan ketika saya sarankan untuk membawa tabung oksigen supaya membantu pernapasan ayahnya, si anak menolak halus. Mungkin masih hitung-hitungan uang, aneh sekaligus ironis.
Tapi lagi-lagi dari kasus di atas, dokter dilarang marah walau harga dirinya sebagai sesama manusia dilecehkan.  Walau harus bangun tengah malam karena diketok pintu lantaran si pasien hanya butuh vitamin saja.  Toh marah tidak menyelesaikan masalah tapi jika sudah sangat keterlaluan bandelnya pasien dan menyebalkan dengan alasan tidak dapat dipertanggungjawabkan, saya rasa dokter berhak untuk marah.
Marah demi mendidik pasien agar lebih menghargai nyawa dan pertolongan yang diberikan. Jadi jangan berprasangka buruk dulu jika melihat dokter marah, pasti kebanyakan pasien atau keluarga pasien sudah keterlaluan.
Salam tanpa marah

Rahasia di Balik Sholat





Allahuakbar Allahuakbar…

Azan berkumandang, setiap muslim tengah bersiap menunaikan kewajiban.
Seorang tua renta berjalan tertatih menuju masjid kesayangannya. Di belakangnya mengikuti sahabat karibnya yang juga telah dimakan usia namun terlihat berbeda. Ya, berbeda. Seorang tua yang ini terlihat masih gagah, bugar, dan sehat. Ia berjalan perlahan menyamakan langkah dengan kawannya yang tak lincah lagi. Sesampainya di masjid, seorang pemuda yang tengah singgah memperhatikan kedua orang tua tersebut. Agak heran ia melihat kedua kakek ini. Tak lepas matanya dari kedua tua itu dari awal kedatangan mereka. Usai shalat sang pemuda berbincang-bincang dengan kedua orang tua tadi. Dari perbincangan singkat itu ia mendapatkan sebuah keajaiban yang luar biasa. Ternyata, si kakek yang gagah adalah seorang yang rajin shalat sejak ia kecil, sedangkan si kakek renta baru memulai shalatnya yang rutin ketika umurnya 50 tahun.

Subhanallah, mungkin ada diantara kita yang pernah menemukan fenomena seperti ini. bertemu dengan orang tua yang terlihat masih segar karena rutinnya sholat yang ia kerjakan. Atau sering melihat ustadz-ustadz yang sudah tak muda lagi namun masih gesit berdakwah kesana kemari. Inilah salah satu manfaat dari sholat serta amalan lain yang Allah perintahkan, salah satu bonus yang Allah berikan kepada hamba-Nya yang bertakwa.

Memang, segala macam perintah Allah itu ternyata kembali untuk kebaikan kita juga baik sewaktu di dunia maupun di akhirat nanti. Tak ada satupun dari perintahNya yang tidak membawa kebaikan bagi umatnya. Mulai dari shalat, puasa, zakat, haji, dan semua perintah serta amalan yang Ia anjurkan, akan membawa beribu bahkan berjuta kebaikan bagi kita semua. Namun sayang, banyak sekali kita yang tidak mengetahuinya dan menganggap bahwa perintah-perintahNya hanyalah sebatas kewajiban bahkan mungkin ada yang menganggapnya sebagai beban dan meninggalkannya. Masya Allah…


Sebagian dari kita pun masih banyak yang sering merasa berat melaksanakan ibadah, terutama sholat. Gerakan dan bacaan yang itu-itu saja mungkin menjadikan kita jenuh melaksanakan aktifitas ruhiyah ini. padahal sangat jelas bahwa dibalik gerakan serta bacaan-bacaan itu, Allah memberikan suatu manfaat yang luar biasa untuk kita. Banyak yang tidak tahu betapa luar biasanya manfaat yang diberikan jika kita shalat secara rutin, tepat waktu, khusyu’ dan tuma’ninah. Apalagi jika dimulai dari kecil, maka manfaat yang di dapat pasti lebih “WAH” lagi. Inilah bukti Maha Penyayang dan Maha Pegasihnya Allah kepada hamba-Nya. Allah tidak akan memberatkan hambaNya dengan perintahNya, malah sebaliknya, beribu kebaikan yang Ia berikan melalui apa yang Ia perintahkan. Subhanallah…

Telah banyak penelitian yang dilakukan oleh para peneliti mengenai shalat. Mulai dari para peneliti muslim hingga non muslim yang akhirnya masuk Islam karena mengetahui begitu dahsyatnya manfaat gerakan-gerakan shalat bagi kesehatan tubuh. Salah satunya adalah seorang ahli neurologi berkebangsaan Amerika yang masuk Islam setelah melakukan penelitian tentang saraf. Ia menemukan bahwa dalam kondisi normal, ada bagian otak yang tidak teraliri darah. Padahal setiap inci otak kita harus teraliri darah agar bisa bekerja secara normal.

Setelah melakukan kajian yang memakan waktu, akkhirnya dia menemukan bahwa darah tidak akan memasuki urat saraf didalam otak tersebut melainkan ketika seseorang tersebut bersembahyang, yaitu ketika sujud. Urat tersebut memerlukan darah untuk beberapa saat tertentu saja. Ini artinya, darah akan memasuki bagian urat tersebut mengikuti kadar sholat lima waktu yang diwajibkan oleh Islam. Begitulah keagungan ciptaan Allah.

SHOLAT BIKIN AWET MUDA
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Dr. Abdurrahman Al-Umari, ia menemukan beberapa rahasia dan manfaat shalat, baik ditinjau dari kesehatan fisik maupun batin. Beliau mengatakan: Seorang yang senatiasa melaksanakan shalat akan mendapatkan ketenangan dan ketentraman dalam jiwa. Kondisi jiwa yang tenang dan tenteram akan sangat berpengaruh terhadap keseimbangan produksi hormon dalam tubuh. Keseimbangan antara jasmani dan rohani akan membuat organ tubuh seseorang bekerja dengan baik. Kondisi seperti ini akan memperlambat proses penuaan yang terjadi pada organ tubuh. Artinya, kita akan awet muda kalo’ rajin melaksanakan shalat. Subhanallah…

Gerakan salam pun dapat mengencangkan kulit wajah kita. Ketika wajah kita menengok secara maksimal ke kiri dan kanan, maka otot leher dan wajah pun ikut tertarik. Jika dilakukan terus menerus dan teratur, kulit wajah kita akan terjaga kekencangannya.

Selain itu, gerakan-gerakan sholat juga akan menambah kekuatan otot serta tulang kita. Ketika kita sholat, seluruh otot serta tulang akan ikut bergerak, mulai dari kepala hingga kaki. Gerakan takbir, rukuk, sujud, duduk, bahkan salam akan melatih tulang dan otot kita untuk terus bergerak. Inilah yang akan memperlambat terjadinya pengapuran ataupun pengeroposan tulang. Tulang dan tubuh jadi lebih kuat dan badan kita pun akan lebih segar meski usia kita nanti semakin tua.

SHOLAT MENCEGAH BERBAGAI PENYAKIT
Gerakan sholat yang benar dan tuma’ninah serta sesuai dengan ajaran Rasulullah akan menambah ketahanan fisik kita dari berbagai penyakit. Telah banyak penelitian yang membuktikan hal ini. setiap gerakan dalam sholat akan memperlancar aliran darah kita. gerakan sujud yang tidak terburu-buru membantu menghilangkan sakit kepala atau migran. Sujud juga dapat menghindari diri kita dari penyakit wasir. Namun jika kita melakukan sujud dengan cepat, maka tidak akan berpengaruh apa-apa.

Dr. Faris Aazuri ahli penyakit urat syaraf dan persendian yang bekerja di salah satu universitas di Amerika menyatakan: Sesungguhnya shalat yang dilakukan oleh kaum muslimin, yang di dalamnya terdapat gerakan rukuk dan sujud memiliki manfaat yang besar. Kedua gerakan tersebut berfungsi untuk menguatkan punggung dan mampu melenturkan urat-urat yang ada di sekitar punggung. Hal ini akan lebih dirasakan manfaatnya jika seseorang melakukan shalat sejak usia dini.

Adalagi penelitian lain yang mengungkapkan bahwa sholat adalah faktor penting dalam penyembuhan varises. Penelitin ini dilakukan oleh DR. Taufiq Elwan, dokter bedah di Universitas Aleksandria. Ia menemukan bahwa gerakan shalat dapat mengurangi tekanan pada dinding urat betis yang ada di permukaan dan efektif menguatkan urat yang lemah. Melalui kajian ilmiah ditemukan bahwa tekanan dinding urat di persendian mata kaki mengalami pengurangan saat melakukan shalat. Tekanan yang rendah dapat menyebabkan urat beristirahat dari tekanan selama berdiri. Dan berdasarkan penemuan itu, tekanan yang paling rendah terjadi ketika sujud.

Kemudian pada salah satu hasil penelitian dunia kesehatan menyimpulakan bahwa gerakan ruku’ dan sujud dalam shalat yang dilakukan dalam jangka waktu yang agak lama memiliki manfaat yang sangat bagus terhadap kesehatan hati dan urat nadi. Juga gerakan-gerakan dalam shalat berfungsi untuk mengurangi resiko terganggunya kenerja hati yang saat ini banyak diderita oleh masyarakat Barat yang non muslim.

Tidak hanya sholat, wudhu pun dapat mencegah dan memproteksi diri kita dari berbagai macam penyakit, khususnya penyakit kulit. Kulit kita adalah organ paling luar dari tubuh. Segala macam bakteri, kuman, serta virus berkumpul di kulit kita. Jika tidak kita bersihkan, otomatis peluang terjangkitnya penyakit akan lebih besar. Dengan bersuci berarti terjadi pencucian kulit, selaput lendir, dan juga lubang-lubang tubuh yang berhubungan dengan dunia luar (pori kulit, rongga mulut, hidung, telinga). Jika kita selalu bersuci minimal 5 kali sehari, maka tidak bisa dipungkiri kita akan lebih kebal terhadap penyakit. Betul tidak?

Masih banyak lagi penyakit yang dapat kita hindari dengan rutin mengerjakan sholat. Semua itu karena imunitas kita semakin meningkat seiring dengan semakin seringnya kita menggerakkan tubuh kita ketika sholat.

SHALAT MENAMBAH KECERDASAN
Seperti yang telah dipaparkan di awal tadi, gerakan sujud menyebabkan beberapa bagian otak yang biasanya tidak teraliri darah menjadi teraliri darah dengan maksimal. Ketika kita bersujud dengan tuma’ninah dan benar, maka otak akan berfungsi secara maksimal pula. Otomatis ketika otak kita bekerja secara maksimal, daya nalar, konsentrasi, dan proses berfikir kita pun akan semakin baik. Maka, tentu saja kecerdasan kita akan meningkat. Apalagi jika kebiasaan shalat ini dibiasakan sejak kecil, pasti luar biasa jadinya.

Tak hanya sebatas itu, bacaan-bacaan dalam shalat pun dapat pula mencerdaskan kita. Membaca ayat-ayat Allah diperlukan konsentrasi yang tinggi agar tidak keliru tajwid ataupun panjang pendeknya. Semakin sering kita membaca dan menghafalkan Al Quran, semakin terlatih pula otak kita untuk berkonsentrasi, dan semakin meningkat pula kemampuan otak kita.

Sholat pun dapat menyeimbangkan fungsi otak kanan dan otak kiri kita. Seluruh gerakan serta bacaan dan konsentrasi yang tinggi memerlukan kombinasi yang baik antara otak kiri dan otak kanan kita. Otak kanan berfungsi dalam konsentrasi dan mengkombinasikan gerakan dengan bacaan dan otak kiri berfungsi sebagai penggerak. Maka dari itu, sholat pun dapat menjadi sarana latihan yang baik untuk keseimbangan otak kita.

SHOLAT MENGHILANGKAN STRESS
Nabi Muhammad SAW menjadikan shalat sebagi tempat berteduh dan peristirahatan hati sebagaimana dalam sabda beliau: “Telah dijadikan kelapangan ruhaniku berada dalam shalat.” Juga dalam hadits lain beliau mengatakan kepada Bilal apabila hendak melakukan shalat untuk menyuruhnya adzan,”Biarkanlah kami mendapatkan ketenangan dan kedamaian dengan shalat, wahai Bilal…”. Dua hadits ini menunjukkan kepada kita bahwa sholat adalah sarana penenang hati.

Dalam harian surat kabar “London West” disebutkan, dalam sebuah penelitian yang di lakukan di London, terhadap kondisi sebagian masyarakat; antara orang-orang yang rutin melakukan ritual ibadah dengan mereka yang acuh terhadap ritual ibadah hasilnya adalah mereka yang tidak terbiasa dan tidak rutin melakukan ritual ibadah lebih banyak memiliki tekanan darah lebih tinggi, memiliki hati yang tidak sehat dan memiliki penguasaan emosi yang labil dibandingkan dengan mereka yang biasa melakukan ritual ibadah.

SHOLAT ADALAH OLAHRAGA TERBAIK
Gerakan sholat adalah gerakan olahraga yang paling baik. Ketika sholat, seluruh persendian dan tulang ikut bergerak. Mulai dari kepala, leher, punggung, tangan, kaki, jari-jari tangan dan kaki, pergelangan, dan seluruh bagian tubuh kita bergerak. Secara medis diketahui, dengan disiplin melakukan shalat setiap waktunya plus sholat malam, berdampak pada perubahan gerak otot dan hal ini mampu membangkitkan semangat baru pada tubuh, mengikis timbunan lemak di sekitar perut dan paha dan memperlambat efek-efek penuaan pada tubuh. Bahkan, konsistensi shalat pun mampu menjaga bentuk ideal tubuh dan gerakannya serta mempercepat munculnya vitalitas tubuh secara non stop 24 jam setiap harinya. Dengan demikian sholat adalah latihan yang paling mudah dan cocok dijadikan sebagai olah tubuh dalam menjaga kesehatan tubuh.

SHALAT BAIK BAGI PEREMPUAN
Ada lagi manfaat sholat khususnya untuk kaum hawa, terutama ibu hamil, yaitu melancarkan persalinan. Gerakan sujud dapat menambah elastisitas otot perut sehingga akan memudahkan saat melahirkan.



Masih sangat banyak sekali manfaat yang dapat kita peroleh dari shalat. Bahkan bukan hanya shalat, tetapi seluruh amalan, seluruh perintahnya adalah mendatangkan kebaikan bagi kita. Semua itu adalah bukti sifat Rahman Allah pada manusia. Ketika telah banyak yang Ia berikan kepada kita, masihkan kita ingkar kepadaNya? Berkali-kali di dalam surat Ar-Rahman disebutkan,"Nikmat Tuhanmu yang mana lagi yang Engkau dustakan?"
Begitu besar cinta yang Allah berikan kepada kita, tanpa pamrih, semata-mata agar kita selalu menjadi hambaNya yang bertakwa, yang selalu mencintai Robb kita melebihi apapun dan siapapun.

Namun jangan lupa, laksanakan semua perintahnya hanya untuk mengharap RidhoNya. Jangan pula kita melaksanakan shalat karena ingin mendapat kesehatannya saja, karena semua ini hanya bonus kecil yang Allah berikan. Manfaat sesungguhnya dari setiap amalan yang kita lakukan akan terlihat di akhirat nanti. Semua yang kita lakukan dengan ikhlas dan semata-mata hanya mengharap RidhoNya akan membawa kita kepadaNya. Bertemu dengan Allah Azza wa Jalla dan menatap wajahnya. Subhanallah… inilah kerinduan abadi seorang hamba terhadap Tuhan Nya.
Wallahu’alam bi showab
Semoga bermanfaat bagi kita semua.

Mengapa Merokok dapat Menyebabkan Kanker….?

Hai kawan …! kali ini aku harus mau bicara rada-rada serius, karena ada pertanyaan bagaimana rokok dapat menimbulkan kanker.
Ehmm.. lebih dulu aku tegaskan (meski aku yakin temen-temen juga pasti sudah tahu), for all my smoker friends, I write this because I love you…
Terlebih dahulu ada beberapa hal yang patut diketahui yaitu:
- Cigarette smoking causes 87 percent of lung cancer (kanker paru) deaths and is responsible for most cancers of the larynx(tenggorokan), oral cavity (rongga mulut)and pharynx, esophagus, and bladder.*
87% guys..!
- Secondhand smoke is responsible for an estimated 3,000 lung cancer deaths among U.S. nonsmokers each year*.
Yang dimaksud secondhand smoke atau perokok pasif adalah kita-kita yang menghisap asap dari ujung rokok yang terbakar maupun asap rokok yang dihembuskan oleh para perokok.*
Nah ini aku nemu gambar rokok dengan berbagai bahan kimia berbahaya yang terdapat didalamnya
rokok
Okey, tentang mekanismenya..Ehmmm kira-kira gini.:
Ada yang dinamakan carcinogen yaitu bahan-bahan yang memicu terjadinya kanker… Cigarette smoke contains over 60 carcinogens.. The strongest carcinogens are polycyclic aromatic hydrocarbons (PAHs), N-nitrosamines, and aromatic amines. These compounds occur in small quantities, typically about 5–200 ng per cigarette. The most prevalent carcinogens are aldehydes and other volatile organic compounds such as benzene and butadiene. These compounds are found in quantities of 10–1000 _g per cigarette.**
Karsinogen itu akan menyebabkan kerusakan pada DNA atau bahasa kerennya mutasi DNA yang ada pada inti sel. Unit fungsional DNA disebut gen yang terkenal sebagai pembawa sifat keturunan. Sebenarnya fungsi DNA ini adalah pengatur semua kehidupan sel. DNA yang menentukan struktur dan fungsi sel juga pembelahannya. Kerusakan-kerusakan pada DNA akan diperbaiki oleh yang namanya DNA repair mechanism, bila repair ini gagal maka sel akan mengalami Apoptosis.. Apoptosis ini adalah kematian sel dengan cara bunuh diri….! (jadi sel-sel bisa bunuh diri lho akibat terpapar asap rokok…!, jadi please deh, jangan bunuh sel-sel dirimu dengan merokok..!)
Tapi itu sih belum apa-apa.. kalau yang  rusak itu adalah bagian DNA pada gen-gen yang mengatur pembelahan sel bagaimana..? Mutasi ini dapat mengaktivasi gen-gen yang diberi nama oncogenes (dinamakan demikian karena aktivasi berlebihan dari gen ini menyebabkan sel akan terus membelah dan menjadi kanker) seperti gen RAS atau menginkativasi tumoursuppressor genes (gen yang menekan timbulnya tumor jadi kerjanya berlawanan dengan oncogene) seperti p53***. Nah banyak bukti telah didapatkan bahwa carcinogen dapat secara langsung bereaksi dan menyebabkan perubahan pada RAS and p53.
Karena oncogen seperti RAS teraktivasi dan inhibitornya p53 diinaktivasi akhirnya sel-sel jadi membelah gak karu-karuan, dan membentuk sel-sel dengan struktur yang lebih primitif, semaunya sendiri (otonom), tidak mematuhi aturan-aturan yang berlaku secara alami, bahkan dengan gampang terlepas. Sel-sel yang terlepas paling sering masuk aliran limfe dalam pembuluh limfe, juga darah dan kemudian bila dia berhenti pada suatu tempat dia akan berkembang biak disitu menimbulkan yang disebut dengan anak sebar..(metastases)
Memang sih variasi individu sangat berpengaruh terhadap timbulnya kanker ini. Kestabilan genetik, kemampuan repair dan sistem imun masing-masing orang beda. Bagi mereka yang punya riwayat ada saudara sedarah yang menderita kanker apapun itu akan lebih tinggi resikonya..
Trus.. kanker kan hanya salah satu penyakit akibat merokok. Cigarette smoking also causes chronic lung disease (emphysema and chronic bronchitis), cardiovascular disease, stroke, and cataracts. Smoking during pregnancy can cause stillbirth, low birthweight, Sudden Infant Death Syndrome (SIDS), and other serious pregnancy complications *
Oleh karena itu Guys.. sayangi dirimu..! Jangan berhenti untuk berusaha stop merokok. Smoking cessation has major and immediate health benefits for men and women of all ages. Quitting smoking decreases the risk of lung and other cancers, heart attack, stroke, and chronic lung disease. The earlier a person quits, the greater the health benefit. Aku kira smua orang bisa mengatur diri sendiri (ehm kalau mau). Masak ngatur diri sendiri sulit sih? Tubuh kan milik kita sendiri, lantas siapa yang bisa kita atur kalau ngatur diri sendiri saja kita gak bisa…? Memang sih rokok itu ada nikotinnya, yang bikin kita jadi addicted tapi itu aku kira juga bisa diatasi dengan kemauan yang keras. Toh kalau pas puasa juga bisa tahan gak merokok seharian dan gak mati kan? Hehehe
*National Cancer Institut
**Hect, the Lancet
***sekedar info.. salah satu penelitianku waktu ambil S2 adalah tentang gen ini, barangkali ada yang mau berdiskusi silahakan kontak saya…

Web Counter

data:label.url#sthash.GLqU6doX.dpuf